Wednesday, August 31, 2011

Kelabu

"Langit mendung, sayang.
Ia menelan pahit yang tak mampu dibuang."

Wednesday, August 24, 2011

Om Bob once said that...


Once in your life, I truly believe, you find someone who can completely turn your world around.


You tell them things that you’ve never shared with another soul and they absorb everything you say and actually want to hear more.


You share hopes for the future, dreams that will never come true, goals that were never achieved and the many disappointments life has thrown at you.


When something wonderful happens, you can’t wait to tell them about it, knowing they will share in your excitement.


They are not embarrassed to cry with you when you are hurting or laugh with you when you make a fool of yourself.


Never do they hurt your feelings or make you feel like you are not good enough, but rather they build you up and show you the things about yourself that make you special and even beautiful.


There is never any pressure, jealousy or competition but only a quiet calmness when they are around.


You can be yourself and not worry about what they will think of you because they love you for who you are.


The things that seem insignificant to most people such as a note, song or walk become invaluable treasures kept safe in your heart to cherish forever.


Memories of your childhood come back and are so clear and vivid it’s like being young again. Colours seem brighter and more brilliant.


Laughter seems part of daily life where before it was infrequent or didn’t exist at all.


A phone call or two during the day helps to get you through a long day’s work and always brings a smile to your face.


In their presence, there’s no need for continuous conversation, but you find you’re quite content in just having them nearby.


Things that never interested you before become fascinating because you know they are important to this person who is so special to you.


You think of this person on every occasion and in everything you do. Simple things bring them to mind like a pale blue sky, gentle wind or even a storm cloud on the horizon.


You open your heart knowing that there’s a chance it may be broken one day and in opening your heart, you experience a love and joy that you never dreamed possible.


You find that being vulnerable is the only way to allow your heart to feel true pleasure that’s so real it scares you.


You find strength in knowing you have a true friend and possibly a soul mate who will remain loyal to the end. Life seems completely different, exciting and worthwhile.


Your only hope and security is in knowing that they are a part of your life.


— Bob Marley

Monday, August 22, 2011

Kutu-kutu

Kutu-kutu merayap di atas sebuah bidang

Hitam mengkilap

Matanya seolah terhalang oleh dua jendela besar

Kaki-kakinya bergerak perlahan menyusuri bidang tersebut

Dengan seksama


Kutu-kutu merayap di atas sebuah bidang

Manusia, ternyata

Berkacamata, ternyata

Mengkilap, rambutnya

Kaki-kaki? Bukan. Itu tangan.

Sedang menyusuri tulisan


Kutu-kutu buku sedang membaca

Tenggelam dalam dunianya

Hanya ia dan buku.

Sunday, August 14, 2011

Baru menemukan lagi tulisan ini

Tulisan lama yang saya buat untuk buletin organisasi ketika itu. Apa kabarnya ya si Bapak? Kinda miss him though. I hope he's still doing his great job for his community.

Buat yang kenal dengan Pak Idris dari Cipinang Besar Utara, sampaikan salamku padanya ya.

-----------

Rumah Kompos oleh Pak Idris - Cipinang Besar Utara

Mimpinya adalah melihat lingkungan yang benar-benar bersih dari sampah dan berharap supaya tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke sungai.

”Sejarahnya panjang dan berliku-liku. Tapi saya bisa sampai disini karena niat yang sungguh-sungguh, karena peduli lingkungan,” ujar Bapak bercucu empat dari RW 12 Kelurahan Cipinang Besar Utara, yang akrab dipanggil Pak Idris. Sosoknya sudah sangat dikenal warga di Cipinang Besar Utara dan juga kelurahan sekitarnya. Pak Idris telah melakukan usaha rumah kompos terhitung sejak tahun 2007 dengan dibantu oleh enam orang rekannya.

Beliau mengaku, pada mulanya ia tidak pernah berpikir untuk mendirikan rumah kompos. ”Waktu itu saya tidak peduli. Sangat tidak peduli,” tekannya. Namun karena melihat begitu banyak sampah berserakan di rumahnya dan di lingkungannya, hatinya kemudian tergugah. Ia lalu mengikuti pelatihan di DPPT Thamrin mengenai cara penanggulangan limbah sampah khususnya organik yang dilanjutkan belajar langsung ke daerah Cilandak dengan Ibu Bambang Harini, kali ini khusus tentang komposting.

Dari situ, perjuangan Pak Idris baru saja dimulai. Beliau membutuhkan waktu sosialisasi ke masyarakat selama satu tahun untuk mengajak mengurangi sampah bersama-sama. Sekarang, sudah ada 28 orang kader yang bisa dipercaya untuk melakukan sosialisasi ke 14 RW yang ada di Cipinang Besar Utara. ”Jadi, setiap RW ada dua orang kader yang mengadakan pengkaderan lagi ke rumah-rumah untuk memilah sampah dan dibawa ke tempat saya.” Sampah yang diolahnya sementara ini hanya sampah organik untuk dijadikan kompos. Bagaimana dengan sampah non organik? ”Sampah non organik seperti plastik rencananya akan dicacah jadi biji plastik, tapi masih belum dilakukan, jadi sementara sampah ini dikumpulkan dulu.”

Hasil yang didapatkan Pak Idris tidak main-main. Kalau dulu sebelum ada rumah kompos, satu RW bisa menghasilkan lima gerobak sampah, sekarang berkurang menjadi dua gerobak. Hasil kompos yang diperoleh kemudian dijual ke masyarakat satu kelurahan dan luar kelurahan untuk dijadikan pupuk. Selain pupuk organik, sejak satu tahun yang lalu beliau juga membuat pupuk cair hasil penyulingan. Pupuk cair ini dapat langsung dicampur dengan air dan digunakan untuk menyiram tanaman. Sekarang ini, banyak Ibu-ibu di lingkungannya yang mengikuti jejaknya membuat kompos.

Agaknya, usaha rumah kompos saja tidak cukup untuk Pak Idris. Semenjak tiga bulan terakhir ini, beliau menanam pohon hias, pohon tanaman obat keluarga (toga), dan pohon produktif seperti mangga, jambu, rambutan berlokasi di belakang Kelurahan Cipinang Besar Utara. Hasilnya? Tentu saja dibagikan ke masyarakat yang butuh, tanpa biaya. ”Untuk penghijauan lingkungan”, katanya. Kami doakan semoga usahanya terus maju ya, Pak!

Step closer to my world

and see what I am made of.





for today I have learned my lesson.

Thursday, August 11, 2011

Oh Ojek Oh Go-Jek!




Hari ini adalah perdana saya memakai layanan Go-Jek yang lagi happening di Jakarta. Selayaknya orang yang sudah banyak mendengar ulasan positif dari sana-sini tentang suatu produk, otomatis ekspektasi saya menjadi tinggi.


Lalu, terus, bagaimana? :)


Pertama kali kata Go-Jek melintas di telinga saya adalah dari mulut seorang teman. Dia bilang dia sering menggunakan Go-Jek, bisa ditelpon kapan saja untuk kemana saja. Dan yang paling membuat saya semakin penasaran adalah, katanya, helm dan jaket yang dipinjamkan dari Go-Jek baunya wangi!

Jadilah saya mulai mengintip timeline twitternya Go-Jek, kemudian nge-add BB pinnya mereka, hingga akhirnya sampai pada hari ini dimana saya dapat mencoba layanan Go-Jek!

Percakapan dengan Go-Jek dimulai dari kemarin malam. Saya bbm dia untuk menyewa satu ojek dengan tujuan ke arah Thamrin. Transaksi berjalan lancar. Sebelumnya saya sempat bertanya kepada si admin BB, 'Helm + jaket disediain sama Go-Jek ya?' Dan admin BB pun menjawab, 'Betul sekali.'


----

Pagi ini, saya memesan Go-Jek untuk jam 7.30 pagi. Setengah jam sebelumnya, muncul sms ke HP saya dari Go-Jek yang menjelaskan no Go-Jek, nama supir, tempat pertemuan, biaya, dan jam. Ketika sampai di tempat pertemuan, supir Go-Jek telah tiba sesuai dengan jam yang dijanjikan. Beliau mengenakan jaket dan helm Go-Jek berwarna hijau. Hanya saja, SAYANGNYA, saya tidak dipinjamkan jaket, hanya helm. Kalau tahu begitu saya bisa membawa jaket dari rumah, karena naik motor tanpa memakai jaket membuat baju menjadi bau knalpot dan bau-bau lainnya. Untung saya membawa baju cadangan.

Lalu bagaimana dengan cara menyetir supir Go-Jek ini? Sebagai orang yang suka membawa mobil dan emosi dengan cara pengendara motor berkendara di Jakarta ini, saya cukup geleng-geleng. :D Layaknya pengendara motor lainnya, si supir Go-Jek ini seradak-seruduk sana sini meskipun belum sampai membahayakan keselamatan jiwa saya. :D

Tapi secara keseluruhan, saya acungin empat jempol buat Go-Jek! Dari pelayanan pemesanan hingga pengantaran sampai ke tempat tujuannya cukup memuaskan. Oh iya, biaya yang saya keluarkan juga cukup oke. Dari Apartemen Taman Anggrek sampai ke Djakarta Theatre Thamrin cukup RP 23.ooo,- saja. :)


I think I'm gonna use Go-Jek service again in the future!

Website: www.go-jek.com
Twitter: gojekindonesia
BB pin: 275BEB9F

Wednesday, August 10, 2011

Di balik tembok ada?

Gambar diambil tanpa ijin dari sini

entah sejak kapan,
atau mungkin tepatnya kamu baru sadar


ada tembok berdiri tegak di depanmu.

tinggi.

besar.

tebal.

kokoh.

...



kamu ingin melangkah ke luar tembok itu.

tapi
tidak ada pintu.

dipanjat?

bisa.

tapi pakai apa?

coba lihat sekeliling.

cari
cari
cari

cari terus

menemukan sesuatu

dan gagal.

cari lagi

cari
cari

hingga kamu menemukan alat yang pas

karena di balik tembok itu






ada laut.


Tuesday, August 9, 2011

Take me back, please

So you play with your words, sir.
Yes becomes no, and no becomes blur.
What are you?
Are we living in a world full of lies and shit?

Oh my dear, where have you been? A dreamland?
Well I tell you what, this is reality.

R-E-A-L-I-T-Y.

Is that clear enough? Can you hear it?

........

I think I want to go back to the dreamland.

Matahari lagi kelabu

Maaf, hari ini aku lagi sedih.
Untuk menampakkan diri pun aku malas sebenarnya.
Tapi aku sudah terlanjur membuat janji dengan si biru bulat.
Dibatalkan tak mau pula dia.

Tuh kan, dia datang juga.

Huh.

Mataku bengkak sejak semalam.
Buliran air ini belum berhenti mengalir.

Untung aku masih menyimpan kamu, kapas.
Setidaknya kamu bisa menahan air itu meskipun bengkakku ini akan tetap terlihat.

Yah, siap tak siap aku siap pergi bersama si biru bulat.

Ingin rasanya hari ini cepat berakhir! Ayooooo cepat!

Yuk, mari.

Aku bosan meracau dengan 140 kata. Mari mulai berbisik-bisik panjang. :)